Manado (29/10). Pascapandemi Covid-19, Indonesia akan menghadapi beberapa era yang harus dipersiapkan dengan baik. Indonesia akan memasuki bonus demografi, dan pemerintah Indonesia memiliki target “Indonesia Emas 2045”.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso saat Muswil IX LDII Sulawesi Utara (Sulut), “Maka momen Muswil ini sangat tepat. Pandemi Covid-19, telah menurunkan level ekonomi Indonesia,” ujarnya saat pembukaan Muswil IX DPW LDII Sulut, di Graha Gubernuran, Kota Manado, pada Sabtu (29/10).
Permasalahan itu membawa Indonesia harus menggerakkan roda ekonomi dengan optimal, sehingga kesejahteraan bisa tercapai. “Kami berharap, program LDII Sulut, harus menyentuh dan membumi pada kebutuhan masyarakat. Pertama, perlu menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) profesional religius,” pungkasnya.
Chriswanto melanjutkan, warga LDII harus profesional di bidangnya, dalam bingkai moralitas. “Sesuai dengan karakter kebangsaan Indonesia, sehingga betul-betul memberikan manfaat bagi Indonesia,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, jika warga LDII mampu menjadi insan yang profesional religius, bisa menjadi kontribusi yang tidak kecil bagi Indonesia. “Untuk kepentingan itu, LDII memprioritaskan delapan program, menuju bonus demografi dan Indonesia emas 2045,” jelasnya.
Program pertama adalah kebangsaan. Menurutnya, politik identitas dalam satu dekade terakhir masih muncul, maka warga LDII memiliki peran menghilangkan ancaman polarisasi bangsa. “Dengan meningkatkan urusan kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena kita lahir di Indonesia, hidup dan cari makan di Indonesia. Dan kita insya Allah mati di Indonesia, sehingga punya kepentingan Indonesia harus stabil,” ujarnya.
Selain kebangsaan, program pengabdian LDII selanjutnya adalah keagamaan, pendidikan, kesehatan, energi baru terbarukan, perekonomian, teknologi digital serta bidang ketahanan dan kedaulatan pangan.
Menanggapi itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Praseno Hadi mengungkapkan, Gubernur Sulut mengapresiasi LDII telah mendidik warga untuk menjadi SDM profesional religius. “Selain itu, LDII juga telah terbukti membantu menjaga keharmonisan kehidupan beragama di Sulut,” ujarnya.
Selanjutnya, ia mengungkapkan, setiap ormas, termasuk LDII mempunyai peran dalam menjaga keharmonisan. Sehingga provinsi tersebut tetap rukun dan damai. “LDII merupakan ormas dengan kedudukan yang sama di mata Pemprov Sulut. Sama dengan NU, Muhammadiyah, dan lainnya,” ucapnya.
Begitu pula menurut Ketua MUI Sulut KH. Abdul Wahab Abdul Gafur, MUI telah menerima dengan baik kehadiran LDII. “Buktinya dalam kepengurusan MUI Sulut, ada dua warga LDII yang masuk di dalamnya,” ujarnya.
Muswil IX LDII Sulut menetapkan Jafar Wonggo sebagai Ketua DPW LDII Provinsi Sulut Periode 2022-2027, didampingi Sekretaris Soenarwan. Muswil LDII Sulut diikuti delapan DPD yang ada di “Bumi Nyiur Melambai” tersebut, yakni Manado, Bitung, Minahasa, Sangihe, Minsel, Bolmong, Kota Kotamobagu, dan Boltim. (kim)