Jakarta (29/5). Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Disabilitas pertama di Indonesia, sekaligus Milad ke-47 MDI. Kegiatan ini digelar di Pondok Pesantren Minhajurrosyidiin, Jakarta Timur, dan berhasil memecahkan Rekor MURI sebagai penyelenggaraan MTQ Disabilitas dengan peserta terbanyak di Indonesia.
Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan tersebut kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) MDI, KH. Choirul Anam, yang diserahkan langsung oleh Customer Manager MURI, Bryan Razu Ramadan, pada Selasa, 27 Mei 2025. Total peserta MTQ ini mencapai 112 orang dari tiga provinsi: Jawa Barat, Banten, dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Ketua MDI DKI Jakarta, M. Ashraf Ali, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dakwah bilhal. Tidak hanya fokus pada dakwah secara lisan, tetapi juga turut aktif dalam bidang sosial, ekonomi, seni, dan budaya. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat memperkuat persatuan nasional dan mendorong pembangunan bangsa yang adil dan makmur.
“MTQ Disabilitas ini baru pertama kali digelar di Indonesia. Kami melihat semangat luar biasa dari para peserta disabilitas. Suasana sangat menggembirakan, terlebih bagi mereka yang baru pertama kali mengikuti ajang seperti ini,” ujar Ashraf.
Lebih lanjut, Ashraf Ali menjelaskan bahwa kepengurusan baru MDI DKI Jakarta yang dilantik pada 15 Februari 2025 oleh PP MDI Pusat merupakan wadah kolaborasi lintas ormas Islam. Dalam struktur ini, berbagai ormas besar seperti NU, Muhammadiyah, LDII, Mathla’ul Anwar, dan lainnya bersinergi dalam mewujudkan dakwah yang berdampak langsung kepada masyarakat. “Insya Allah ke depan kita akan terus mengembangkan dakwah dalam berbagai bentuk. Tidak hanya ceramah, tapi juga aksi nyata di masyarakat. Kami mohon doa dan dukungannya,” tutup Ashraf Ali.
Sementara itu, Sekretaris DPW LDII DKI Jakarta, Muhammad Ied, menyampaikan rasa bangga karena salah satu peserta dari LDII berhasil menjadi juara pertama kategori tahfidz Al-Qur’an, yaitu Abu Samah. “Ini adalah kebanggaan tersendiri bagi LDII DKI. Kemenangan ini menunjukkan hasil pembinaan generasi penerus di bidang Al-Qur’an, dan kami harap dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pemahaman agama dan keterampilan mengaji,” ungkap Muhammad Ied.
Ia juga menyampaikan bahwa MTQ Disabilitas ini menjadi momentum penting untuk mendorong partisipasi aktif generasi muda LDII dalam kegiatan keagamaan dan sosial. Ke depan, LDII DKI Jakarta akan terus memperluas pembinaan di bidang Al-Qur’an hingga ke tingkat daerah.


Sebagai tindak lanjut, Muhammad Ied yang juga salah satu pengurus MDI, menjelaskan bahwa MDI akan kembali merencanakan gelaran MTQ Disabilitas tingkat nasional. Kegiatan itu akan digelar di Jakarta pada bulan Desember mendatang, bertepatan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional.
“Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dikembangkan, tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga di tingkat daerah, khususnya DKI Jakarta,” pungkas Muhammad Ied. Dengan kegiatan ini, MDI tidak hanya menorehkan rekor nasional, tetapi juga membangun dakwah inklusif yang merangkul semua lapisan masyarakat, termasuk para penyandang disabilitas. (*)