Jakarta (20/3). Ramadhan adalah bulan penuh kebarokahan dan rahmat dari Allah SWT. Kiranya momentum baik tersebut yang tetap digunakan LDII Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk tetap berkegiatan positif sinergi kolaboratif bersama Pokja 1 Kelurahan Bendungan Hilir dengan menyetorkan minyak jelantah dan shodaqoh shubuh di kantor Kelurahan Bendungan Hilir, Senin pagi (20/03/2023).
Kegiatan dengan tujuan mendukung Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan tersebut merupakan wujud tindak lanjut dari kegiatan koordinasi sebelumnya dengan PKK Kelompok Kerja (Pokja 1). Kegiatan ini juga bagian dari implementasi salah satu dari 8 (Delapan) Klaster Kontribusi LDII untuk Bangsa dan Negara, yaitu Ketahanan Pangan dan Lingkungan.Perwakilan
Pokja 1 Kelurahan Bendungan Hilir Andini, menyampaikan ,”Saya senang dan menyambut baik kegiatan berkelanjutan ini. Sebab faktanya, LDII pun aktif mendukung program lainnya yang juga terus berjalan berupa pilah sampah.” Andini juga mengharapkan agar warga LDII terus dapat bersinergi, berkontribusi positif terhadap lingkungan sekitar khususnya dan Kota Jakarta umumnya untuk mewujudkan “Sukses Jakarta untuk Indonesia”.
Pokja 1 mengelola Program Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Program Gotong Royong. Tugasnya antara lain adalah meningkatkan kesadaran hidup bergotong royong, kesetiakawanan sosial, keamanan lingkungan dan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD). Adapun prioritas programnya yaitu kegiatan gotong royong membangun kerjasama yang baik antar sesama, keluarga, warga dan kelompok untuk mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan, serta menumbuhkan kesadaran, kesetiakawanan sosial, bertenggang rasa, kebersamaan juga saling menghormati antar umat beragama.
Mengetahui jelas tujuan tersebut di atas, maka LDII Bendungan Hilir terus aktif mengumpulkan minyak jelantah serta shodaqoh shubuh untuk santunan yatim piatu juga dhuafa di bulan Ramadhan ini. Shodaqoh subuh yang terkumpul dalam kurun waktu 1 tahun, nantinya akan diberikan kepada anak-anak yatim dan anak dhuafa yang berhak menerima. Teknisnya, bukan sekadar memberikan santunan, juga diberikan ceramah agama sebagai bekal di akhirat nanti, sembari makan bersama serta diberi bingkisan di akhir acara. (Gutz)
