Metode BCM LDII Senen Wujudkan Pembelajaran Islami yang Menarik

Jakarta (2/8). Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kecamatan Senen bersama TPQ Al-Firdaus menggelar kegiatan belajar inovatif bertajuk “Ceriwit Senen” di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Acara berlangsung pada Sabtu, 2 Agustus 2025. Kegiatan ini menerapkan metode Bermain, Cerita, dan Menyanyi (BCM) untuk siswa usia PAUD hingga SD. Metode ini membuat pembelajaran menarik, mudah dipahami, dan tidak membosankan.

Metode BCM menggabungkan aktivitas bermain, bercerita, dan menyanyi. Tujuannya menjaga semangat belajar siswa. Kegiatan di luar ruangan memungkinkan anak bergerak aktif, mengekspresikan diri, dan bersosialisasi. Acara dimulai dengan ice breaking. Dilanjutkan dengan lomba bercerita Islami, hand painting, simulasi praktik ibadah, dan penampilan yel-yel kelompok. Semua kegiatan dipandu oleh mubaligh, mubalighot, dan fasilitator terlatih.

Ketua PC LDII Senen, H. Arie Saputra, menyatakan, “Kegiatan ini mendukung visi LDII membina generasi muda berkarakter Islami. Kami menghadirkan pendidikan yang menyenangkan dan sesuai perkembangan zaman.” Ia menambahkan, metode BCM membantu anak menyerap nilai-nilai agama dengan cara yang relevan dan interaktif.

LDII Senen memiliki program pembinaan generasi muda. Program ini terdiri dari empat tingkatan: usia dini, pra-remaja, remaja, dan pra-nikah. Fokusnya mencetak sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan religius. Mereka diharapkan memiliki 29 karakter luhur, termasuk akhlak mulia, ilmu agama yang mendalam, dan kemandirian sejak dini.

Kegiatan “Ceriwit Senen” menjadi langkah strategis. Acara ini menanamkan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin. Harapannya, generasi muda tumbuh cerdas, bermoral, dan memiliki integritas spiritual yang kuat. (*)

Related posts

Leave a Comment