LDII Jakarta Berikan Ilmu Grafologi Untuk Generasi Penerus

Jakarta Selatan (20/8). Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (BPPKK) DPW LDII DKI Jakarta menggelar webinar podcast (webcast) “Cerdas Memilih Meraih Cita”, di studio Puri Indah Senayan, Jakarta Selatan.

Webcast ini mengundang dua orang narasumber yaitu Nana Maznah Prasetyo, penggiat pendidikan dan Aditi Bijouta seorang Grafolog dan dipandu oleh Resita Kuntjoro-Jakti. Webcast tersebut dibuka oleh Nurul Wijayanti, selaku Ketua BPPKK DPW LDII DKI Jakarta serta Teddy Suratmadji, selaku Ketua DPW LDII DKI Jakarta.

Dalam sambutannya, Nurul mengatakan bahwa perlunya kepedulian terhadap keberlanjutan perkembangan bangsa Indonesia yang berada di tangan generasi penerus. “Merekalah yang akan bertanggung jawab meneruskan cita-cita luhur dan menjadikan Indonesia negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur yaitu negeri yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya,” jelasnya.

Nurul juga menjelaskan, generasi penerus perlu menggali dan mengetahui terlebih dahulu minat dan bakat dalam dirinya. Salah satunya dengan mengikuti tes psikologi dan bantuan ilmu grafologi yang berkembang saat ini dan tentunya juga sudah tervalidasi.

“Ilmu grafologi merupakan salah satu alat untuk mengetahui karakter dan potensi seseorang melalui tulisan tangan, Tapi mohon maaf ini betul-betul ilmu pengetahuan nanti akan dijelaskan oleh ahlinya dan memudahkan bagi orang tua untuk mengarahkan dan memberikan treatment yang tepat bagi anak-anaknya,” ujarnya.

Senada dengan hal itu, Teddy juga mengatakan generus yang hendak memasuki dunia perguruan tinggi untuk memahami bakat serta minat yang ada di dalam diri generus.

“Sejak awal, seharusnya orang tua atau generus kita sudah tahu, potensi terbaik apa yang dimiliki oleh anak-anak kita, sehingga nanti pengalaman seperti saya tidak akan terulang,” tuturnya.

Waktu, energi, biaya yang sudah kita curahkan walau tentu saja semua kembali ke qadarnya allah, hanya saja kita bisa meminimalisir hal seperti demikian terjadi, sehingga bisa jauh lebih baik.

“Karena dengan ilmu psikologi, grafologi itu akan terungkap hal-hal yang tidak kita tau, karena indikatornya bisa kelihatan dari tes,” jelasnya.

Karena ini soal waktu, semakin cepat adik-adik kita menyelesaikan S1nya tentu akan lebih baik. Jangan sampai, ada yang hampir tingkat akhir merasa tidak sesuai bakatnya lalu pindah jurusan.

“Pada tahun 1977, saya di terima di universitas Padjajaran fakultas kedokteran, tahun 1979 saya di terima masuk universitas ITB Teknik Kimia. Dua tahun terbuang karena kurangnya pemahaman terkait potensi yang ada di dalam diri saya,” ungkapnya.

Teddy berharap, pengalaman dirinya ini dapat dijadikan referensi dan ilmu yang di dapatkan dari webinar ini bisa di bagikan ke teman, saudara yang utamanya memiliki anak atau adik yang akan memasuki dunia perguruan tinggi.(Aryani/Lines)

Related posts

Leave a Comment