Malam Keakraban FKUB Kediri: Ketua Umum MUI Tekankan Pentingnya Pemilu Damai dengan Tiga Pesan Kebangsaan

Kediri, (25/1) – Suasana keharmonisan antarumat beragama di Kota Kediri semakin terjalin erat dalam “Malam Keakraban” yang diselenggarakan oleh Paguyuban Antar Umat Beragama Penghayat Kepercayaan/Forum Kerukunan Umat Beragama (PAUB-PK/FKUB). Acara yang berlangsung di Pondok Pesantren Wali Barokah pada Rabu (24/1) tersebut berhasil mempertemukan pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat, menciptakan momen penting yang didedikasikan untuk menjaga kerukunan dan kekompakan di Kota Kediri.

Pada kesempatan yang sarat makna tersebut, “Deklarasi Pemilu Damai” menjadi sorotan utama dengan penandatanganan komitmen Pemilu Damai oleh Forkopimda dan FKUB. Ketua Ponpes Wali Barokah, KH Sunarto, menegaskan bahwa FKUB bukan hanya wadah kerukunan, namun juga merupakan bentuk amal saleh untuk merawat dan meningkatkan kekompakan di tengah masyarakat.

“Dalam pertemuan FKUB ini, kita tidak hanya menjaga kerukunan, tetapi juga meningkatkan kekompakan bersama. Kepercayaan yang diberikan pada kami untuk menyelenggarakan acara ini adalah bentuk amal saleh untuk senantiasa berupaya merawat dan meningkatkan kerukunan di antara kita,” ungkap KH Sunarto.

Ketua Umum MUI Pusat, KH Anwar Iskandar, memberikan “Tausiyah Kebangsaan” yang memaparkan keselarasan antara “Deklarasi Pemilu Damai” FKUB Kota Kediri dengan langkah serupa yang telah diambil oleh MUI Pusat. Ia menekankan bahwa kesepakatan dan komitmen dalam menjaga Pemilu yang damai merupakan bentuk tanggung jawab bersama untuk merawat keutuhan NKRI.

“Pemilu Damai adalah sikap penting dan komitmen bersama kita untuk menjaga rumah besar NKRI. Masing-masing kelompok boleh punya kepentingan, namun kepentingan yang utama adalah menjaga kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk nasionalisme,” tambahnya.

Dalam tausiyahnya, KH Anwar Iskandar mengajak hadirin untuk fokus pada tiga pilar penting, yakni menjaga kedaulatan, stabilitas keamanan, dan kebersamaan. Ia menegaskan bahwa menjaga kedaulatan bukanlah tanggung jawab TNI saja, melainkan seluruh komponen bangsa memiliki peran aktif dalam memastikan kedaulatan NKRI tetap terjaga.

“Pemilu bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk membangun demokrasi. Kita harus kembali utuh meski ada perbedaan pilihan. Pemilu ini adalah pembelajaran untuk menerima perbedaan dan menjaga keutuhan bangsa,” tegas KH Anwar Iskandar.

Dalam mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, ia menegaskan peran penting FKUB untuk menjadi garda terdepan dalam menangkal upaya adu domba dan fitnah yang dapat mengancam kerukunan di Kota Kediri.

“FKUB memiliki peran penting untuk menangkal, agar warga Kota Kediri tidak mudah diadu-domba, dihasut, dan terbawa fitnah. Mari kita gaungkan pentingnya menjaga Kediri yang aman dan tentrem, baik dalam keadaan Pemilu maupun di luar Pemilu,” serunya.

Dalam akhir tausiyahnya, KH Anwar Iskandar mengapresiasi kontribusi LDII dalam pelaksanaan program-program kebaikan. Ia mengajak semua tokoh agama untuk bersama-sama mendukung program-program yang memajukan kebaikan bersama demi kedamaian dan keberlanjutan Kota Kediri. (*)

Related posts

Leave a Comment