Kediri (17/10). Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Senen, Jakarta Pusat beserta Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jakarta Pusat melakukan kunjungan silaturahim didampingi LDII Jakarta Pusat ke Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, Jawa Timur, Jumat 17 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi ajang berbagi pengalaman sekaligus memperkuat sinergi antar wilayah dalam mengelola masjid dan pesantren agar semakin makmur dan berdaya bagi umat.
Rombongan yang dipimpin oleh KH. Syawaluddin Hidayat, Ketua DMI Jakarta Pusat, serta didampingi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Senen, Jakarta Pusat disambut hangat oleh KH. Abu Bakar Abdul Jalil, Ketua DMI Kota Kediri, serta KH. Sunarto, pengasuh Ponpes Wali Barokah.
Dalam kesempatan itu, KH. Sunarto selaku pengasuh Pondok Pesantren Wali Barokah menuturkan bahwa masjid menjadi pusat kegiatan utama di lingkungan pesantren. Selain tempat ibadah, masjid juga berfungsi sebagai ruang pendidikan dan pembinaan karakter santri.
“Masjid di pesantren menjadi sarana utama proses belajar mengajar. Kami senang bisa berbagi praktik pengelolaan masjid, mulai dari kebersihan, kegiatan dakwah, hingga pendidikan. Kami juga banyak belajar dari pengalaman teman-teman Jakarta Pusat, terutama soal kesejahteraan pengelola masjid,” jelas KH. Sunarto.
Sementara itu, KH. Syawaluddin Hidayat menjelaskan bahwa pihaknya datang untuk bersilaturahmi sekaligus belajar dari pengelolaan masjid di Kediri yang dinilai efektif dan berdaya guna.
“Apa yang baik di Kediri bisa kami bawa ke Jakarta, dan begitu pula sebaliknya. Setiap daerah punya kelebihan masing-masing, dan tujuannya satu, yaitu memakmurkan dan dimakmurkan masjid,” tutur KH. Syawaludin.
Syawaluddin juga mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari pihak pondok. Peserta yang ikut kunjungan ini sebanyak 32 peserta. Suasana penuh keakraban langsung terasa sejak awal pertemuan mencerminkan semangat kolaboratif antar lembaga keagamaan untuk membangun ekosistem masjid yang lebih makmur dan produktif.
“Kami datang satu bus, bersama LDII Jakarta Pusat. Alhamdulillah disambut luar biasa, dijamu dengan ramah dan penuh kekeluargaan. Ini bentuk ukhuwah yang nyata,” imbuhnya.
Kehadiran Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Senen, Jakarta Pusat yang turut hadir berkunjung ke Ponpes Wali Barokah ini semakin menyala. Dalam kesempatan itu, Ketua MUI Kecamatan Senen, menyampaikan,”Sebelum masuk ponpes Wali Barokah ini, saat lampu merah dan masih di bus, tiba-tiba melihat menara yang menyala. Saya tidak tahu sama sekali kalau menara yang saya lihat saat malam hari tadi itu, menara yang ada di Ponpes Wali Barokah ini. Saya berharap nanti bisa naik ke menara itu. Subhanallah semoga terwujud,” ujar KH. Ahmad Manshur.
Kegiatan kunjungan tersebut diakhiri dengan menaiki Menara Asmaul Husna bersama pengurus Pondok Pesantren Wali Barokah. Setelah itu, rombongan melaksanakan salat Jumat berjemaah di Masjid Baitul A’la, yang turut diisi dengan tausiyah agama oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

“Pendidikan yang utama adalah pendidikan di Pondok Pesantren. Di luar Pendidikan Pesantren itu sering tawuran, tapi kalau Pondok Pesantren itu tidak pernah tawuran,” jelas KH. Ahmad Manshur pada pertengahan tausiyah jumatnya.
Dalam tausiyahnya, ribuan santri dan jamaah yang mendengarkan semakin semangat ditambah tausiyahnya ini semakin memotivasi para santri Ponpes Wali Barokah.
“Di dunia ini kalau dibekali ilmu agama insya Alloh akan jadi orang yang berkah. Kita jangan bosan untuk selalu belajar. Kalau cari ilmu agama, tentunya Dunia ini akan ikut kita. Ingat jangan jadi remaja yang mengganggu ketertiban umum,” pungkasnya.
Silaturahmi ini menjadi bukti nyata bahwa semangat belajar dan berbagi antar wilayah dapat memperkaya pengalaman, memperkuat ukhuwah, dan menghadirkan masjid yang semakin berdaya untuk umat. [ANR]
