Rakor FKUB DKI Jakarta, LDII Jadi Tuan Rumah

Jakarta (24/3). Rakor FKUB yang bertema “Implementasi Tahun Toleransi di Wilayah DKI Jakarta Tahun 2022″ berlangsung di Pondok Minhaajurrosyidiin (24/3).

Ketua Yayasan Minhajurrosyidin KH Asy’ari Akbar mengatakan, “Sebagai tuan rumah dari kegiatan FKUB hari ini,  mengucapkan rasa terimakasih. Mari kita semua agar membina kerukunan, kenyamanan, kedamaian seluruh agama, sebab kita hidup berbangsa dan bernegara dimana agama dipercaya sesuai keyakinan secara Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, mengajak anak-anak kita semua untuk bertoleransi sesuai dengan UUD yang berlaku.”

Prof. Dede Rosyada, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta dalam sambutannya mengatakan, “Saya berterimakasih kepada segenap pengurus LDII dan Pondok Minhajurrosyidin yang telah memfasilitasi Rakor FKUB pada hari ini.

Hadir dalam acara tersebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub Ahmad Riza Patria, Pimpinan dan Anggota FKUB DKI Jakarta, Ketua Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin KH. Asy’ari Akbar, Ketua DPW LDII DKI Jakarta Ir. Teddy Suratmadji, serta beberapa perwakilan keagamaan di wilayah DKI Jakarta.

Saat membuka acara, Anies meyakini, “Toleransi timbal balik, bukan hanya situasi terdekat tapi juga menjangkau pelosok. Konsep kampung kerukunan ini menarik, sehingga perlu menjadi model bagi kampung yang lain.”

Senada dengan Anies, Ketua DPW LDII DKI Jakarta, Teddy Suratmadji mengatakan, Ponpes Minhaajurrosyidiin dan LDII bekerja sama memfasilitasi kegiatan ini sebagai kontribusi untuk menjaga kerukunan antar umat beragama.

Selanjutnya ia mengatakan bahwa LDII juga memiliki kapasitas merekrut dan mengisi kurikulum pembinaan pendidikan dan dakwah. LDII menanamkan tiga kerukunan, yakni ukhuwah islamiyah, artinya kerukunan antar semua mazhab Islam, ukhuwah wathoniyah, rukun dengan semua agama dan disebarkan ke yang lain dan ukhuwah wasathiyah.

Warga LDII di DKI banyak yang berperan aktif dalam forum kerukunan umat beragama.

Tahun Toleransi

Toleransi menurut Anies adalah twin tolerance atau dibutuhkan dua arah sehingga memberikan ruang pada demokrasi dan agama.

“Jakarta yang beragam perlu mencerminkan bersatunya Jakarta dengan toleransi,” ia menegaskan.

“Latar belakang beda, tapi tujuan kita sama. Rasa keadilan yang terpenting,” ucapnya. Dalam konteks ini bisa berjalan jika saat pendirian rumah ibadah. Setiap masyarakat yang berlainan keyakinan dapat saling menghormati.

Untuk menghadapi tahun toleransi 2022, agenda rakor akan membahas tiga program yang menjadi kelemahan wilayah DKI Jakarta yaitu pertama toleransi beragama, kedua rumah ibadah, dan ketiga perayaan hari besar. Klimaksnya FKUB mengajak masyarakat membangun kampung kerukunan. Sehingga dapat menaikkan citra DKI Jakarta dan menjadi contoh implementasi toleransi untuk berbagai daerah Indonesia,” ujarnya

Dalam rangka Implementasi Tahun Toleransi yang dicanangkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, para majelis beragama wilayah DKI Jakarta menyatakan deklarasi mengenai; dukungan upaya menjaga dan merawat kerukunan umat beragama di Provinsi DKI Jakarta. Pelaksanaan Moderasi Beragama di Provinsi DKI Jakarta demi tercapainya toleransi antar umat beragama, dukungan terhadap peran FKUB untuk meningkatkan dialog, sosialisasi, dan aspirasi, mendukung penuh upaya FKUB untuk memperlancar proses pendirian rumah ibadah, menghargai dan menyambut baik dukungan semua pihak dalam Perayaan Hari-hari Besar Keagamaan, serta mendukung program-program Pemerintah DKI Jakarta dalam rangka Tahun Toleransi 2022.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta – Prof. Dr. KH. Dede Rosyada, MA

Prof. Dede Rosyada juga menyebutkan, program kampung kerukunan yang akan menjadi contoh yang diarahkan dan mendapatkan pedoman dari FKUB.

“Harapannya agar tercipta kedamaian, kenyamanan di lingkungan masyarakat. Sebagai contoh di daerah Bali yang warga lokalnya saling menghormati satu sama lain saat hari besar perayaan agama, hal tersebut bisa diterapkan oleh warga lokal DKI Jakarta dalam bertoleransi di lingkungan masyarakat,” kata Prof. Dede.

Terkait kampung kerukunan, Anies Baswedan mengimbau agar mengimplementasikan toleransi yang bergerak secara dua arah. “Ide kampung kerukunan agar nantinya menjadi role model meskipun asal-usul berbeda tetapi tujuan tetap satu yaitu membangun toleran yang aman, damai, dan nyaman. Sehingga tidak terjadi perpecahan dimanapun. Selain itu, kondisi dari toleran bukan hanya dari lingkungan masyarakat namun juga dari digital,” kata Anies. (KIM/Eva-Noni)

Related posts

One Thought to “Rakor FKUB DKI Jakarta, LDII Jadi Tuan Rumah”

  1. anake pak lurah istana

    gubernur indonesia pancen oye.

Leave a Comment