LDII Jaksel Ajak Warganya Kenali Masalah Komunikasi Anak

Jakarta (25/2). DPD LDII Jakarta Selatan (Jaksel) menyelenggarakan pengajian para ibu bertajuk “Seri Mindful Parenting” dengan topik “Memahami Perkembangan Anak dari Perspektif yang Unik”. Kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Baitul Hasan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/2).

Acara tersebut menghadirkan pembicara Rifa Yustiyani dari Ikatan Terapi Wicara Indonesia (IKATWI). Pada saat menyampaikan materi, ia menegaskan orangtua harus paham tentang fase tumbuh kembang seorang anak, salah satunya pada kemampuan komunikasi anak.

Ia menjelaskan, secara umum seorang anak mulai bisa berbicara pada umur 12 bulan ke atas, namun masih dijumpai kasus speech delay pada anak. Bahkan kasus tersebut meningkat sejak pandemi Covid-19 kemarin, “Saat Covid-19 kemarin ada indikasi terjadi peningkatan anak yang mengalami speech delay, faktor utama yaitu karena kurangnya interaksi pada anak dan pengaruh gadget,” jelasnya.

Kemampuan komunikasi termasuk salah satu proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak yang sangat dikhawatirkan oleh para orang tua. Sebab komunikasi menjadi penyalur perkembangan emosi dan sosial pada anak dalam berinteraksi.

Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia yang dilansir dari artikel Rumah Sakit Pondok Indah Group (2022), bahwa terdapat 5 – 8 persen anak prasekolah mengalami speech delay. Bahkan, di Jakarta tercatat sebanyak 21 persen kasus anak mengalami speech delay.

Sehubungan dengan itu, Rifa berharap, adanya kegiatan seperti ini orangtua dapat mendeteksi komunikasi terhadap anak sejak dini. “Tujuan lain dari kegiatan ini agar ibu-ibu dapat mendeteksi komunikasi terhadap anak sejak dini. Apakah sudah normal, sesuai fase usia atau ada keterlambatan atau disorder,” harapnya.

Kegiatan tersebut, tidak hanya menjelaskan tahapan perkembangan awal komunikasi pada anak serta gejala awal speech delay, tetapi juga memperkenalkan profesi terapis wicara yang dapat dijadikan salah satu solusi oleh para orangtua, apabila seorang anak mengalami speech delay. (FW/Eva)

Related posts

Leave a Comment