Jakarta – Panca Sukses Ramadhan adalah Program LDII skala nasional dimana salah satu poin yang harus dicapai adalah I’tikaf. Maka dalam rangka meraih Panca Sukses Ramadhan Warga LDII senantiasa menggelar i’tikaf setiap tahunnya di sepuluh malam terakhir. Seperti yang terpantau, DPD LDII Kota Jakarta Pusat melaksanakan I’tikaf Lailatul Qodar Ramadhan 1444 H, di Masjid An Nafiu Cempaka Putih Jakarta Pusat, Jum’at [14/04] malam.
Sebelum i’tikaf, seluruh Warga LDII jamaah Masjid An Nafiu bersama-sama Ketua dan Sekretaris DPD LDII Jakarta Pusat, Purwanto Hadi dan Sukarjan serta jajaran Pengurus Harian DPD LDII Jakarta Pusat, Dewan Penasihat, Ketua PC dan PAC di wilayah Jakarta Pusat serta tokoh masyarakat setempat melaksanakan sholat tarawih berjamaah. Diteruskan dengan tadarus quran bersama yang dipimpin Ustadz Laode.
Ketum MUI Jakarta Pusat, KH. Robi Fadil Muhammad yang berkesempatan mengisi tausiah [nasihat agama] hadir di tengah-tengah jamaah masjid setelah sebelumnya juga mengisi tausiah di masjid jamaah NU di sekitaran Paseban, Jakarta Pusat. Dalam pembukaan tausiah beliau mengatakan, “Saya senang i’tikaf di masjid bersama [yang isinya] Warga LDII, sebab yang datang masih muda-muda. Semoga semangat ibadahnya dapat tetap terjaga, tidak terganggu budaya luar”, ungkapnya.
Dalam kelanjutan isi tausiahnya, beliau bercerita sahabat Rosulullah SAW yang bernama Abdullah bin Umi Maktum. Dicontohkan bahwa walau memiliki keterbatasan fisik namun semangat ibadah kepada Allah SWT terus terjaga bahkan melebihi semangat ibadahnya orang-orang yang normal secara fisik. Di ujung tausiah KH. Robi Fadil berpesan, “Jadikan Ramadhan sebagai pemantik semangat ibadah. Bersyukur diberi kegembiraan hati saat datang Ramadhan. Dan penting diingat, bahwa Allah memberikan kepada Umat Nabi Muhammad keutamaan yg luar biasa baik di dunia dan akhirat yang mungkin tidak didapat umat Nabi-nabi yang lainnya”, paparnya.
Purwanto Hadi Ketua DPD LDII Jakarta Pusat dalam i’tikaf kali ini turut berpesan, “Pentingnya semangat ibadah kepada Allah khususnya saat I’tikaf Lailatul Qodar adalah wujud tho’at kepada Sang Khaliq dalam beragama. Namun tidak kalah penting, menjaga silaturrahim adalah bagian dari pedulinya kita bersama untuk menjaga 4 Pilar Kebangsaan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”, pungkasnya. [mufiqs]