Jakarta (28/2). Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah (PKD) DPP LDII menyelenggarakan latihan teori dan praktik melihat hilal. Pelatihan tersebut diikuti DPW LDII dari seluruh Indonesia, yang berlangsung di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, Jakarta, pada Selasa (27/2).
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya DPP LDII dalam meningkatkan kualitas pelatihan dan pelatihan hisab rukyat guna menghadapi pengamatan hilal bulan Ramadan 1445 Hijriyah,” ujar Ketua Departemen PKD DPP LDII, KH Aceng Karimullah saat membuka acara.
Ia mengatakan, tujuan dari pelatihan ini adalah mempersiapkan tim yang terlatih untuk mewakili DPW dan DPD LDII dari seluruh Indoneisa, “Tujuannya untuk membantu pemerintah dalam penentuan awal bulan Hijriah, khususnya 1 Ramadan dan 1 Syawal,” katanya.
Sebelumnya, terdapat beberapa DPW yang belum mengikuti pelatihan hisab pada tahun 2023, yaitu Aceh, Bengkulu, Bali, Gorontalo, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Papua Barat.
“Dengan diselenggarakannya pelatihan ini, diharapkan setiap provinsi akan memiliki perwakilan tim hisab rukyat, yang dapat memberikan laporan yang akurat terkait penglihatan hilal,” harap KH Aceng.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tim rukyat DPW dan DPD dalam menganalisis hilal, melatih keterampilan penggunaan teropong, serta mempersiapkan sumber daya manusia jelang awal bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
“Dengan adanya pelatihan ini, DPP LDII berkomitmen untuk memastikan bahwa proses penentuan awal bulan Hijriyah dilakukan secara profesional dan akurat, sesuai dengan tuntutan kualitas dan kebutuhan umat Islam di Indonesia,” pungkasnya.
DPW LDII DKI Jakarta sendiri menurunkan 3 tim rukyat hilal yang akan memantau di beberapa titik pengamatan di Jakarta, salah satunya di Kepulauan Seribu. “Sejak tahun lalu DPW LDII DKI Jakarta menugaskan tim pengamat hilal di beberapa titik seperti Kantor Kemenag Provinsi DKI Jakarta, Kepulauan Seribu dan beberapa titik lainnya”, ujar H. Muhamad Ied, SE Sekretaris DPW LDII DKI Jakarta.
Lebih lanjut M. Ied mengatakan bahwa diantara metode yang ada, untuk mengawali bulan hijriah metode yang terbaik dengan merukyah hilal, selain metode hisab. Semua tim pengamatan sudah dilengkapi dengan alat pengamatan yang memadai agar pengamatan hilal bisa dilaksanakan dengan maksimal sesuai harapan DPP LDII. (IS)